Pahami Konsep Manusia, Ruang dan Waktu dalam Sejarah
![]() |
Pahami Konsep Manusia, Ruang dan Waktu dalam Sejarah |
"Manusia, Ruang dan Waktu merupakan tiga elemen penting yang tidak dapat dipisahkan dalam sebuah peristiwa sejarah. Manusia sebagai penggerak sejarah dan peristiwa sejarah tidak akan terjadi tanpa adanya ruang dan waktu. Ruang menunjukkan tempat terjadinya peristiwa sejarah sedangkan waktu menunjukkan kapan peristiwa tersebut terjadi ataupun lahir."
Guru Sejarah - Apa kabar adik-adik? Tentu kalian sudah paham bukan apa yang dimaksud dengan sejarah itu sendiri? Ya, benar sekali bahwa sejarah adalah peristiwa masa lalu umat manusia. Karena memang manusialah yang dapat membuat sejarah.
Baiklah, sekarang kita coba melihat dan mempelajari bagaimana keterkaitan antara manusia, ruang dan waktu dalam sejarah. Sebagai contoh peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dikumandangkan presiden Soekarno pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jakarta.
![]() |
Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan RI (Sumber gambar: www.google.com) |
Dapatkah salah satu unsur tersebut dipisahkan untuk terjadinya suatu peristiwa sejarah? Kita pelajari terlebih dahulu satu persatu.
Manusia dan Sejarah
"Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama" adalah sebuah ungkapan peribahasa yang selalu menjadi pesan moral untuk para generasi atau anak-anak muda. Bahwasannya setiap perbuatan manusia yang baik itu akan menjadi sebuah kenenagan yang tidak dapat terlupakan.
Dalam hal ini tentu kalian pernah mengingat tokoh-tokoh dunia, tokoh-tokoh Islam yang pernah kalian pelajari bersama guru di sekolah-sekolah dasar sebelumnya bukan?
Kenapa mereka selalu dikenang?
Kenapa mereka masuk dalam catatan sejarah bahkan masuk ke dalam materi pelajaran yang wajib dikenal untuk dipelajari di sekolah-sekolah?
Bukankah mereka sudah lama meninggal, tapi kenapa masih dibicarakan sampai sekarang?
Coba kalian renungkan sebentar!
Itulah yang dimaksud dengan sejarah umat manusia. Peran mereka tidak terlepas dari pelaku dan pengukir sejarah.
Kemudian timbul pertanyaan lagi kenapa hanya manusia sebagai pelaku dan pembuat sejarah, kenapa tidak dengan makhluk hidup lain seperti hewan atau bahkan tumbuh-tumbuhan?
Mari kita tinjau ke belakang sedikit pembahasan tentang defenisi manusia. Secara bahasa bahwa manusia berasal dari kata "manu" (Sansekerta) dan "mens" (Latin), yang mempunyai arti berpikir, berakhlak budi ataupun makhluk yang berakal budi.
Dengan kemampuan akal budinya tersebut ia mampu menciptakan, mengembangkan, dan mewariskan yang namanya budaya yang tidak dimiliki pada makhluk hidup yang lain.
Maka oleh sebab itulah manusia dikenal dengan makhluk yang berbudaya ataupun memiliki kebudayaan.
Karena manusia adalah makhluk yang memiliki kebudayaan, sehingga ia memiliki pula cara hidup, nilai-nilai, kepercayaan, dan praktik yang diwariskan dari satu generasi ke genarasi berikutnya.
Perjalanan kehidupan manusia tersebut yang membentuk suatu masyarakat dicatat oleh sejarah. Begitulah gambaran keterkaitan manusia dan sejarah, manusia sebagai pelaku sejarah.
Ruang dan Sejarah
Dalam sebuah pertunjukan cerita drama yang dimainkan siswa siswi salah satu sekolah terlihat mereka sangat menguasai panggung pertunjukkan, sehingga penampilan mereka sangat memukau dan mendapat tepuk tangan yang meriah dari para penonton di akhir pertunjukan.
Nah, adik-adik bayangkan bagaimana penampilan cerita tadi seandainya tidak ada panggung, tentu saja cerita drama tersebut tidak akan bisa dimainkan ataupun bisa saja mereka memainkannya tanpa menggunakan panggung. Namun yang jelas tetap membutuhkan apa yang namanya tempat atau lokasi permainan.
Tempat atau lokasi itulah yang dinamakan dengan konsep ruang. Dalam kaitannya ruang dan sejarah, ruang merupakan tempat terjadinya berbagai macam peristiwa-peristiwa sejarah dalam perjalanan waktu.
Konsep ruang, sebagai tempat terjadinya peristiwa disini terkait dengan aspek geografisnya.
Tidak ada peristiwa yang berlangsung tanpa medium ruang. Segala peristiwa terjadi di dunia berlangsung dalam ruang atau wilayah tertentu.
Segala tindakan dan perilaku manusia terjadi di tempat atau lokasi tertentu. Adanya ruang membuat pemahaman kita tentang pristiwa sejarah menjadi nyata.
Selain itu, memungkinkan orang membuat kategorisasi peristiwa sejarah berdasarkan tempat, seperti sejarah lokal, sejarah daerah, sejarah nasional, sejarah wilayah, dan sejarah dunia.
Konsep ruang dalam sejarah berkaitan dengan lokasi atau tempat terjadinya suatu peristiwa sejarah, dimana konsep ruang dalam sejarah menyebabkan adanya pembagian sejarah.
Jika mempelajari sejarah menggunakan konsep ruang, kita tentu bisa menganalisis dan membandingkan pola kehidupan di suatu daerah, termasuk pola pikir dan pola perilaku masyarakat setempat.
Waktu dan Sejarah
Jika kita berbicara tentang waktu maka pasti akan terlintas di benak kita adalah yang menyangkut dengan jam, hari, tanggal, dan tahun bukan?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), waktu adalah seluruh rangkaian ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung.
Sedangkan jika dikaitkan dengan sejarah, maka konsep waktu merupakan kapan peristiwa sejarah tersebut terjadi ataupun sejak kapan dan hingga kapan peristiwa sejarah itu terjadi.
Oleh sebab itu, salah seorang guru besar sejarah di Universitas Gajah Mada, Prof. Dr. Kuntowijoyo, MA, mengungkapkan bahwa konsep waktu dalam sejarah mencakup empat hal yakni perkembangan, kesinambungan, pengulangan dan perubahan.
Perkembagan, sejarah akan melihat dan mencatat peristiwa yang menunjukan terjadinya perubahan dalam masyarakat dari satu bentuk ke bentuk yang lain, biasanya dari yang sederhana ke bentuk yang lebih rumit.
Kesinambungan, proses yang melahirkan kondisi baru, namun tetap diwariskan atau diteruskan karena dianggap baik oleh suatu masyarakat.
Pengulangan, konsep ini dimaknai merujuk pada pola atau peristiwa yang terjadi berulang kali dalam perjalanan waktu namun tetap tidak sama, akana tetapi serupa. Sehingga ini yang dinamakan salah satu ciri-ciri sejarah adalah unik.
Perubahan, peristiwa yang terjadi dari waktu sebelumnya ke waktu sesudahnya terciptanya pergeseran atau transformasi dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Perubahan dapat saja terjadi secara cepat (revolusi) ataupun secara lambat (evolusi).
Kemudian konsep waktu dalam sejarah juga terbagi menjadi tiga, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa akan datang.
Waktu masa lampau, peristiwa sejarah yang merupakan fakta yang abadi dan tidak pernah
beubah-ubah.
Waktu masa kini, generasi penerus memahami setiap peristiwa sejarah, agar peristiwa sejarah tidak terulang lagi untuk yang kedua kalinya dalam peristiwa yang sama.
Dan yang terakhir waktu akan datang, peristiwa sejarah dapat dijadikan pedoman hidup suatu bangsa agar lebih berhati-hati dalam bertindak dan mengambil keputusan.
Bagaimana adik-adik sudah jelas bukan bagaimana hubungan masing-masing elemen tersebut dengan sejarah. Jadi dapat disimpulkan bahwa benar sejarah itu membutuhkan manusia, sejarah itu membutuhkan ruang, dan sejarah itu juga membutuhkan waktu. Tanpa manusia, ruang dan waktu, peristiwa sejarah tidak akan pernah bisa terjadi.***
Referensi:
- Pengantar Ilmu Sejarah, Kuntowijoyo, 1995
- Modul Pembelajaran Sejarah SMA, Kemendikbud, 2020
Post a Comment for "Pahami Konsep Manusia, Ruang dan Waktu dalam Sejarah"