4 Contoh Strategi Pembelajaran Evaluasi Kecakapan Berpikir Sintesis Kreatif yang Dapat Diterapkan Guru dan Dosen di Kelas
![]() |
4 Contoh Strategi Pembelajaran Evaluasi Kecakapan Berpikir Sintesis Kreatif yang Dapat Diterapkan Guru dan Dosen di Kelas |
Guru Sejarah - Sebagai seoarang guru saat ini dalam mengoptimalkan kinerja guru ada beberapa pilihan indikator yang menjadi pilihan praktik kinerjanya di ruang GTK yang langsung terintegrasi dengan E-Kinerja BKN.
Untuk mendukung tercapainya indikator-indikator yang menjadi fokus peningkatan kinerjanya, barangkali empat contoh strategi pembelajaran ini dapat diaplikasikan guru maupun dosen dalam pembelajarannya di kelas melalui strategi pembelajaran evaluasi kecakapan berpikir sintesis kreatif.
Dalam taksonomi Bloom kecakapan berpikir sintesis kreatif adalah berada pada level C5 (sintesis). Di mana seorang siswa atau mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan menggabungkan berbagai informasi, ide, dan unsur-unsur lain menjadi satu kesatuan konsep maupun produk yang baru, unik dan kreatif.
Bagaimana guru ataupun dosen merancang pembelajaran dengan mengharapkan siswa / mahasiswanya dapat melahirkan ide-ide baru (tingkat berpikir sintesis kretaif) tersebut? Berikut empat contoh strategi pembelajaran yang dapat dipraktikkan:
1. Catatan Akhir
Strategi ini berbentuk satu lembar kertas yang menyajikan respon siswa atau mahasiswa dengan cepat dan sederhana. Strategi ini digunakan bertujuan mendapatkan umpan balik pada dua atau tiga menit terakhir pembelajaran dengan cara menjawab satu atau dua pertanyaan.
Startegi ini sangat cocok digunakan guru maupun dosen sebagai umpan balik terhadap pembelajaran yang baru saja disampaikannya di kelas
Di samping itu strategi ini tentunya juga dapat membuat siswa maupun mahasiswa menjabarkan, menguraikan tingkat pemahaman mereka terhadap hasil materi yang telah mereka pelajari. Sehingga dengan demikian secara tidak langsung mendesak mereka untuk dapat berpikir secara sintesis kreatif, baik dalam melahirkan ide-ide, konsep maupun produk baru.
Langkah-langkahnya:
- Sebelum mengakhiri pembelajaran di kelas, fokuskan objek asesmen pemahaman siswa mahasiswa terhadap materi pembelajaran yang disajikan.
- Kemudian dalam menjelang empat atau lima menit pertama berakhir pemeblejaran mintalah siswa mahasiswa menjawab pertanyaan: Apa yang paling penting Anda pelajari selama pembelajaran tadi?
- Selanjutnya menjelang empat atau lima menit kedua berakhir pembelajaran mintalah siswa mahasiswa menjawab pertanyaan lagi dengan pertanyaan yang berbeda yaitu: Apa pertanyaan penting yang masih belum terjawab?
- Kumpulkan jawaban siswa mahasiswa untuk dievaluasi.
2. Ringkasan Satu Kalimat
Strategi ini merupakan satu jawaban siswa mahasiswa terhadap pertannyaan: Who did/does (siapa yang melakukan), What to whom (apa dan kepada siapa), When (kapan), Where (dimana), How and Why? (bagaimana dan mengapa?).
Pertanyaan tersebut dijawab siswa mahasiswa terhadap topik atau masalah yang diberikan dan kemudian mereka mensistensikan semua jawaban ke dalam satu kalimat singkat dan jelas.
Langkah-langkah dalam menerapkan strategi ini adalah:
- Pilihlah satu topik pembahasan yang baru saja dipelajari siswa mahasiswa bersama guru ataupun dosennya di kelas.
- Kemudian meminta siswa mahasiswa menjawab secepat mungkin pertanyaan-pertanyaan di atas dengan mengikuti pola (WDWWWWHW) terhadap topik pokok bahasan yang dipelajarinya.
- Berikan waktu yang layak kepada siswa mahasiswa untuk mereka bekerja disertai petunjuk pengerjaan tugas dengan jelas.
- Setelah selesai siswa mahasiswa mengerjakannya, tugas tersebut diminta siswa mahasiswa mengerjakan sekali lagi dalam bentuk dua atau tiga rangkuman dengan singkat, padat dan jelas.
- Kemudian meminta siswa mahasiswa untuk mengumpulkannya untuk dikoreksi berdasarkan rubrik penilaian yang telah disusun.
- Kemudian setelah dikoreksi tugas tersebut dikembalikan kepada siswa mahasiswa.
3. Jurnal Kata
Jurnal satu kata merupakan strategi satu abstraksi atau sinopsis dari sebuah wacana atau teks. Strategi ini memiliki dua tugas sekaligus. Pertama ringkasan dalam satu kata atau frase yang diambil atau dibuat dari sebuah wacana atau teks.
Kedua argumen ke dalam satu ataupun dua paragraf mengapa memilih atau membuat kata atau frase itu. Semua argumen mutlak merujuk ke wacana atau teks.
Langkah-langkah dalam melakukannya adalah:
- Pilihlah satu teks wacana singkat sebagai bahan asesmen, kemudian meminta siswa mahasiswa membacanya dengan cermat.
- Tugaskan siswa mahasiswa untuk memilih satu kata atau satu frase yang menurut mereka dianggap paling penting atau menarik dari teks wacana yang dibacakan itu.
- Selanjutnya minta siswa mahasiswa mengerjakan kembali dengan cara memberikan keterangan atau argumen tentang alasan pemilihan kata atau frase itu melalui dua atau tiga rangkuman yang singkat dan jelas.
- Setelah selesai mereka merangkum, mintalah kembali mereka melakukan pekerjaan merangkum dua atau tiga rangkuman lagi dengan singkat, padat dan jelas berdasarkan keterangan atau argumen yang telah mereka ungkapkan tadi.
- Setelah siswa mahasiswa mengerjakan tugasnya, mintalah tugas tersebut dikumpulkan untuk dikoreksi atau dievaluasi
- Kemudian hasil koreksi dikembalikan kepada siswa mahasiswa.
4. Peta Konsep
Strategi ini adalah meminta siswa mahasiswa membuat satu gambar atau diagram tentang konsep-konsep utama yang saling berhubungan, yang dibuat dengan garis panah dan diberi keterangan sebagai bentuk hubungan antar konsep-konsep utama itu.
Strategi ini cocok digunakan untuk menggantikan ringkasan yang bersifat naratif atau tulisan naratif yang panjang.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan dengan strategi ini adalah:
- Pilihlah satu materi atau pokok bahasan yang akan dipelajari sebagai bahan evaluasi atau asesmen.
- Mintalah siswa mahasiswa melakukan curah gagasan atau lebih dikenal dengan istilah brain storming tentang masalah atau topik yang sedang dipelajarinya sebanyak mungkin, misal antara 25-40 konsep.
- Kemudian mintalah siswa mahasiswa memilih antara 10-12 konsep-konsep utama dari 25-40 konsep tadi.
- Kemudian minta siswa mahasiswa menuliskan 10-12 konsep-konsep utama tadi di atas kartu-kartu secara terpisah
- Selanjutnya kartu-kartu yang telah bertuliskan konsep utama, diminta siswa mahasiswa untuk membuat satu gambar peta konsep yang saling berhubungan antar konsep-konsep tersebut, bisa dalam bentuk vertikal ataupun horizontal, tergantung jenis dan bentuk peta konsepnya.
- Pastikan siswa mahasiswa membuat garis penghubung disertai keterangan yang menjelaskan hubungan antar konsep tersebut.
- Bandingkan peta konsep yang dibuat guru ataupun dosen dengan peta konsep hasil pekerjaan siswa mahasiswa.
- Mintalah siswa mahasiswa mengumpulkan tugasnya untuk dievaluasi berdasarkan kriteria yang telah disusun.
- Kemudian hasil koreksi dikembalikan kepada siswa mahasiswa.
Demikian empat contoh strategi yang dapat diterapkan di kelas dengan tujuan siswa maupun mahasiswa dapat memiliki kecakapan berpikir sintesis kretaif.***
Post a Comment for "4 Contoh Strategi Pembelajaran Evaluasi Kecakapan Berpikir Sintesis Kreatif yang Dapat Diterapkan Guru dan Dosen di Kelas"