Bentuk Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Sampai Abad 20

Bentuk Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Sampai Abad 20
Bentuk Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Sampai Abad 20

"Sebelum abad XX bentuk perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Eropa sangat berbeda dengan bentuk perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Eropa dalam abad XX."

GURUSEJARAH.WEB.ID - Sejak peristiwa jatuhnya Malaka ke tangan bangsa Portugis tahun 1511, sejak saat itulah penjajahan bangsa Eropa dimulai di nusantara (bangsa Indonesia). Di nusantara Portugis mulai melakukan monopolo perdagangan untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.

Setelah bangsa Portugis, bangsa Eropa lainnya yang melakukan penjajahan di nusantara adalah bangsa Spanyol (1521-1962), kemudian disusul bangsa Belanda (1602-1942), Perancis (1806-1811), dan Inggris (1811-1816). Semua dengan tujuan yang sama, keberadaan bangsa Eropa di nusantara didorong oleh beberapa faktor termasuk di dalamnya adalah faktor ekonomi dan agama.

Setelah mendapat penjajahan bangsa Eropa apakah masyarakat nusantara tinggal diam? Tentu saja tidak, masyarakat di nusantara bangkit melawan dan melakukan berbagai bentuk perlawanan terhadap penjajahan bangsa Eropa sampai abad ke-20 (berdirinya sebuah negara Indonesia dan merdeka).

Bentuk perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan bangsa Eropa dapat digolongkan ke dalam dua jenis perlawanan, yaitu bentuk perlawanan sebelum abad 20 dan bentuk perlawanan pada abad 20. Keduanya memiliki ciri-ciri masing-masing yang dapat dijabarkan di bawah ini.

Bentuk Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Eropa Sebelum Abad 20

Bentuk perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Eropa sebelum abad 20 masih bersifat kedaerahan karena gagasan tentang (NKRI) Negara Kesatuan Republik Indonesia belum berkembang. Perlawanan dipimpin oleh tokoh masyarakat yang karsimatik dan disegani oleh masyarakat, sehingga jika pemimpin tersebut berhasil ditaklukkan membuat semangat perlawanan berkurang karena sangat ketergantungan kepada pemimpin.

Adakalanya perlawanan mengalami kekalahan dikarenakan tidak terorganisir dengan baik. Perlawanan lebih mementingkan perjuangan fisik ataupun perang senjata. Masyarakat pun  berjuang bukan untuk kemerdekaan negara Indonesia karena gagasan konsep bangsa Indonesia belum ada, akan tetapi mereka justru berjuang bagaimana cara mengusir penjajah dari daerahnya masing-masing.

Sehingga tidak heran pada masa ini bangsa Indonesia banyak melahirkan pahlawan-pahlawan daerah yang berjasa dalam membela dan mempertahankan wilayah atau daerahnya masing-masing yang kemudian wilayah atau daerah-daerah tersebut merupakan wilayah NKRI pada abad 20 (setelah adanya gagasan negara Indonesia).

Perlawanan daerah terhadap penjajahan Eropa pada masa ini dapat dikelompokkan menjadi dua jenis perlawanan, yaitu perlawanan bangsa Indonesia terhadap Portugis dan Spanyol dan perlawanan bangsa Indonesia terhadap Belanda

1. Perlawanan bangsa Indonesia terhadap Portugis dan Spanyol, seperti:
  • Perlawanan rakyat Aceh
  • Perlawanan rakyat Malaka
  • Perlawanan rakyat Demak
  • Perlawanan rakyat Ternate
  • Perlawanan rakyat Maluku
2. Perlawanan bangsa Indonesia terhadap Belanda ini terbagi lagi menjadi dua macam, yaitu:
  • Perlawanan terhadap VOC, seperti perlawanan Sultan Nuku, Sultan Agung, Sultan Ageng Tirtayasa, dan Sultan Hasanudin
  • Perlawanan terhadap pemerintah Hindia Belanda, seperti: perlawanan Patimura, perang Padri, perang Diponegoro, perang Banjarmasin, dan perang Puputan.

Bentuk Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Eropa Pada Abad 20

Berbeda halnya dengan bentuk perlawanan bangsa Indonesia terhadap penjajahan Eropa sebelum abad 20. Perlawanan terhadap penjajahan Eropa pada abad ke-20 ini sudah dapat digolongkan bersifat modern karena bukan lagi menggunakan fisik namun melalui organisasi modern.

Perjuangan yang dilakukan dengan cara organisasi dikarenakan konsep gagasan kebangsaan negara Indonesia sudah ada sehingga arah tujuan perjuangan bukan lagi untuk membebaskan dan mengusir penjajah dari daerah masing-masing. Namun memiliki tujuan yang satu sama-sama ingin mendapatkan atau memperoleh kemerdekaan negara Indonesia.

Penderitaan yang dialami masyarakat pribumi mendorong munculnya kesadaran pada diri pribumi terpelajar untuk memajukan masyarakat pribumi. Kesadaran ini yang menjadi cikal bakal lahirnya kesadaran nasional Indonesia. Ditandai dengan berdirinya sejumlah organisasi modern seperti: Sarekat Prijaji, Boedi Oetomo, dan Sarekat Islam. Organisasi-organisasi ini merupakan embrio awal pergerakan nasional Indonesia.

Karena bentuk perjuangannya melalui organisasi bukan lagi dengan senjata sehingga perlawanan banyak ditempuh para cendikiawan dengan jalur diplomasi (perundingan), pendekatan politik dan lebih terorganisir. Tidak heran, pada era ini juga banyak melahirkan pahlawan-pahlawan nasional.

____________________________

Daftar Bacaan:
  • Fachrurozi, Miftahul Habib. (2017). ISTORIA: Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sejarah, Pers dan Bangkitnya Kesadaran Nasional Indonesia pada Awal Abad XX. Vol.13. No.1. Halaman: 21-32
  • Sulistiyowati, Anik. (2020). Modul Pembelajaran SMA:Sejarah Indonesia, Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Bangsa Barat. Kemendikbud Dirjen PAUD Dikdas Dikmen.
  • Nurmalasyari., Wulandari, Nadila., Putri, Winda Amalia. (2024). SEMAR: Jurnal Sosial dan Pengabdian Masyarakat, Transformasi Masyarakat Indonesia pada Masa Penjajahan Bangsa Barat. Vol. 2 No. 4. Halaman: 71-79

Post a Comment for "Bentuk Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Penjajahan Bangsa Eropa Sampai Abad 20"